Pengertian, ciri ciri dan hadits tentang orang munafik. Islam mengajarkan untuk beribadah dengan baik dengan cara melakukan segala perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangannya. Salah satu sifat yang menyesatkan dan dibenci oleh Allah adalah sifat munafik. Dimana sikap ini memang menyesatkan manusia dan menjauhkannya dari surga.
Apa pengertian secara luas tentang sikap ini, berikut ini pengertian, ciri-ciri dan hadits tentang orang munafik yang bisa kamu pelajari.
Pengertian Munafik dalam Pandangan Islam
Munafik merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab “munafiqun” yang memiliki arti berpura-pura mengikuti segala bentuk apapun sesuai dengan perintah agama, namun sama sekali tidak melaksanakannya. Bahkan didalam hatinya pun mereka tidak mengakui kesalahannya. Sehingga orang yang masuk golongan munafik disebut juga orang nifaq.
Dalam Al Quran dan hadits tentang orang munafik disebutkan jika orang-orang yang munafik akan mengalami gejolak jiwa secara lahir dan batin. Bisa dikatakan orang kafir namun dalam ucapannya dia mengakui jika orang beriman. Itulah mengapa orang munafik sangat dibenci oleh Allah SWT.
Sebelum kita membahas hadits tentang orang munafik. Allah SWT pun pernah bersabda dalam QS At Taubah ayat 67 pada bagian akhir ditekankan yang berarti, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.” Terdapat dua jenis kemunafikan didalam Islam yaitu nifaq I’tiqadi dan Nifaq Amali. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Pengertian Nifaq I’tiqadi (keyakinan)
Nifaq I’tiqadi merupakan nifaq besar, seseorang yang sudah masuk dalam kemunafikan ini sellau menampilkan keislamannya namun dia sangat kufur dihadapan Allah SWT. Orang yang sudah dalam level ini biasanya sudah bisa dikatakan keluar dari agama Islam dan ancamannya adalah berada di kerak neraka.
Pelaku Nifaq I’tiqadi biasanya orang-orang yang sering memusuhi pemeluk agama Islam, tidak memiliki keimanan dan sering mengolok-ngolok pemeluk Islam lainnya dalam ibadah. Ada empat jenis Nifaq I’tiqadi dalam Islam, antara lain:
- Mendustakan Rosulullah dan semua hal yang sudah di jalankan beliau selama ini.
- Merasa senang dengan kekacauan yang ada di agama Islam.
- Membenci sifat dan sikap Rosulullah SAW.
- Tidak suka agama Islam dalam bentuk apapun.
Pengertian Nifaq Amali (perbuatan)
Nifaq Amali merupakan sikap seseorang yang sudah masuk dalam kategori munafik namun masih berpegang teguh dan memiliki iman dalam hatinya. Biasanya orang yang masuk di golongan ini salah dalam bergaul dan menjadikannya tersesat karena pengaruh orang lain.
Rosulullah SAW pernah bersabda, seperti hadits tentang orang munafik yang diriwayatkan HR Bukhari Muslim yang berbunyi:
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
Artinya: “Empat sifat yang barang siapa mengerjakannya, maka ia menjadi munafik tulen, dan barang siapa yang melakukan salah satu dari empat sifat itu, maka di dalam dirinya terdapat sifat nifaq sehingga ia meninggalkannya, yaitu: (1) apabila dipercaya, ia berkhianat, (2) apabila berbicara, ia dusta, (3) apabila berjanji, ia tidak menepati, dan (4) apabila bertengkar, ia curang (mau menang sendiri).”
Islam memasukkan orang munafik dalam golongan orang-orang yang rendah sekali derajatnya dibandingkan muslim biasanya. Sehingga orang-orang berwajah dua itu memang layak sekali di hindari atau dijadikan teman. Bisa saja suatu hari nanti mereka akan menghianati bahkan mengancam keselamatan Kamu jika di ikuti.
Ciri Ciri dan Hadits tentang Orang Munafik
Sesuai apa yang tertuang dalam Al Quran dan Hadits tentang orang munfik, terdapat beberapa ciri ciri orang munafik yang menandakan mereka masuk dalam golongannya. Beberapa ciri-cirinya antara lain:
Selalu Ragu dengan Islam
Orang munafik selalu ragu dengan apa saja yang sudah diajarkan dalam agama Islam. Dimana dia tidak yakin jika agama Islam merupakan agama paling sempurna di dunia ini. Hal tersebut tertuang dalam firman Allah SWT dalam QS Al Hadid ayat 13 dan 14:
يَوۡمَ يَقُوۡلُ الۡمُنٰفِقُوۡنَ وَالۡمُنٰفِقٰتُ لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوا انْظُرُوۡنَا نَقۡتَبِسۡ مِنۡ نُّوۡرِكُمۡۚ قِيۡلَ ارۡجِعُوۡا وَرَآءَكُمۡ فَالۡتَمِسُوۡا نُوۡرًاؕ فَضُرِبَ بَيۡنَهُمۡ بِسُوۡرٍ لَّهٗ بَابٌؕ بَاطِنُهٗ فِيۡهِ الرَّحۡمَةُ وَظَاهِرُهٗ مِنۡ قِبَلِهِ الۡعَذَابُؕ
"Yawma yaquu lul munaa fiquuna walmunaa fiqootu lillaziina aamanun zuruunaa naqtabis minnuu rikum qiilarji 'uu waraaa akum faltamisuu nuura(n), faduriba bainahum bisuu rillahuu baab(un), baa tinuhuu fii hirrahmatu wa zaahiruhuu min qibalihil 'azaab(un)".
Artinya: “[13] Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! kami ingin mengambil cahayamu”. (Kepada mereka) dikatakan, “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab.”
يُنَادُوۡنَهُمۡ اَلَمۡ نَكُنۡ مَّعَكُمۡؕ قَالُوۡا بَلٰى وَلٰـكِنَّكُمۡ فَتَنۡتُمۡ اَنۡفُسَكُمۡ وَ تَرَبَّصۡتُمۡ وَارۡتَبۡتُمۡ وَغَرَّتۡكُمُ الۡاَمَانِىُّ حَتّٰى جَآءَ اَمۡرُ اللّٰهِ وَ غَرَّكُمۡ بِاللّٰهِ الۡغَرُوۡرُ
"Yunaa duu nahum alam nakum ma'akum qoo luu balaa walaa kinnakum fatantum anfusakum wata rabbastum war tabtum wa gharrat kumul amaa niyyu hatta jaaa a amrullaahi wa gharrakum billaahil gharuur(u)".
Artinya: “[14] Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, “Bukankah kami dahulu bersama kamu?” Mereka menjawab “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan kamu hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah.”
Selalu Menghianati Kepercayaan
Orang munafik selalu tidak bisa dipercaya dalam segala hal termasuk memegang amanah yang diberikan ke dia. Hal tersebut pun masuk ke dalam hadits tentang orang munafik. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda sesuai dengan HR Bukhari Muslim berbunyi:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ وَإِنْ صَامَ وَصَلَّى وَزَعَمَ أَنَّهُ مُسْلِمٌ
Artinya: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat”.
Ada 3 ciri orang munafik yang terkandung di dalam hadits tersebut. Selain dari hadits diatas, HR Abu Daud menyampaikan juga dalam haditsnya:
أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ
Artinya: “Tunaikanlah amanat pada orang yang memberikan amanat padamu dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu”.
Sering Melakukan Tipu Daya
Kemudian tanda orang munafik yang selanjutnya, orang munafik selalu melakukan sengaja dan tipu daya dalam segala bentuk hal untuk menutupi kekurangannya. Dalam segi penampilan dia selalu ingin dianggap muslim sejati, namun dibaliknya hati dan perasaannya sangat busuk. Bahkan dia sangat malas dalam urusan ibadah.
Hal ini tertuang dalam firman Allah SWT di QS An Nisa ayat 142 yang berbunyi:
اِنَّ الۡمُنٰفِقِيۡنَ يُخٰدِعُوۡنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُوْهُمۡ ۚ وَاِذَا قَامُوۡۤا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوۡا كُسَالٰى ۙ يُرَآءُوۡنَ النَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيۡلًا
"Innal munaa fiqiina yu khaadi 'uu nallaaha wa huwa khaadi 'uu hum wa izaa qoo muuu ilassalaati qoomuu kusaalaa yuraaa uu nannaasa wa laa yazkuruu nallaaha illaa qaliilaa(n)".
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
Suka Berdusta
Orang munafik selalu berdusta dan tidak merasa jika perbuatannya itu salah di mata agama. Hal tersebut tertuang juga dalam hadits tentang orang munafik dari HR Bukari Muslim berbunyi,
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Artinya: “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
Tanya Jawab Seputar Orang Munafik
Banyak pertanyaan yang sering kita jumpai mengenai atau yang berkaitan dengan pengertian, ciri/tanda dan hadits tentang orang munafik. Disini penulis mencoba membantu memberikan beberapa pendapat dari pertanyaan tersebut. Berikut dibawah ini pertanyaan dan jawaban pendapat dari penulis.
Apa hadits ciri-ciri orang munafik?
Jawaban dari hadits ciri-ciri orang munafik terkait dengan HR Bukhari Muslim ada 3 tanda orang munafik. Diantaranya adalah jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat. Untuk penjelasan selengkapnya bisa dilihat disini: Ciri dan hadits orang munafik.
Orang munafik itu seperti apa?
Kata munafik berasal dari bahasa Arab “munafiqun” yang memiliki arti berpura-pura mengikuti segala bentuk apapun sesuai dengan perintah agama, namun sama sekali tidak melaksanakannya. Bahkan didalam hatinya pun mereka tidak mengakui kesalahannya. Sehingga orang yang masuk golongan munafik disebut juga orang nifaq. Penjelasan lebih terperinci bisa dilihat diatas atau dengan klik disini: Pengertian munafik.
Apa yang menyebabkan seseorang itu memiliki sifat munafik?
Penyebab seseorang memiliki sifat munafik adalah karena kebiasaan yang sering berkhianat. Sifat khianat disebabkan oleh seseorang yang lalai dalam menjaga amanah orang lain. Sifat khianat memberikan akibat yang buruk kepada pelaku dan orang lain. Dengan demikian, maka sudah sewajibnya kita untuk mengingatkan dan jika tidak bisa. Maka, hindari orang tersebut.
Apa saja bahaya dari sifat munafik?
Dapat dijauhi oleh semua orang, Berdosa karena akan berakibat buruk pada pelaku dan orang lain, dibenci oleh Allah SWT dan akan ditempatkan di neraka paling bawah.
Apakah orang munafik bisa bertaubat?
QS At-taubah ayat 79 dan 80 menjelaskan bahwa orang munafik tidak akan diberikan ampunan oleh Allah SWT itu jika seorang munafiqin tidak bertaubat.
QS An-Nisa’ ayat 145 dan 146 yg artinya: Kecuali orang-orang yang bertobat memperbaiki diri dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan dengan tulus ikhlas (menjalankan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman”.
QS At-tahrim ayat 8 yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang serius). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu.
Dengan penjelasan yang ada di dalam Al Qur’an tentu orang munafik bisa bertaubat asalkan dengan sungguh-sungguh dan tidak mengulangi kesalahan yang sama nantinya.
Penutup
Demikianlah pengertian, ciri ciri dan hadits tentang orang munafik yang bisa kamu ketahui. Dengan memahami dan mengetahuinya maka kamu harus bisa menjauhi sikap tercela ini jika tidak ingin dijauhkan dengan surga milik Allah SWT. Cukup sekian yang dapat tim martabattujuh.com sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua!