Ayat Alquran tentang zakat fitrah – Zakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam. Dengan zakat, maka seseorang bisa menenuhi rukun Islam dan menyempurnakan tauhidnya. Berikut ini adalah ayat Alquran tentang zakat fitrah yang sebaiknya Anda ketahui. Ayat-ayat tersebut akan membantu Anda memahami bagaimana teknis dan pengertian mengenai zakat fitrah.
Ayat Alquran tentang Zakat Fitrah
At-Taubah ayat 103
Ayat pertama yang menjelaskan mengenai zakat fitrah adalah surat at-Taubah ayat 103. Di dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai kewajiban untuk melakukan zakat dengan tujuan mensucikan harta yang dimiliki. Jika seseorang melakukan zakat, maka hatinya akan lebih tentram dan derajatnya juga lebih mulia di sisi Allah.
Lafadz dari ayat tersebut adalah:
خُذۡ مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيۡهِمۡ بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡؕ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمۡؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
Khuz min amwaalihim sadaqtan tutahhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa salli 'alaihim inna salaataka sakanul lahum; wallaahu Samii'un 'Aliim.
Sedangkan terjemahan dari ayat tersebut adalah:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Al-Baqarah ayat 43
Ayat Alquran tentang zakat ftrah lainnya ada di surat al-Baqarah ayat 43. Di dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai kewajiban masyarakat Muslim. Kewajiban tersebut diantaranya adalah membayar zakat, mendirikan sholat dan juga melakukan sholat secara berjamaah. Lafadz dari ayat tersebut adalah:
وَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارۡكَعُوۡا مَعَ الرّٰكِعِيۡنَ
Wa aqiimus salaata wa aatuz zakaata warka'uu ma'ar raaki'iin.
Sedangkan terjemahan dari ayat tersebut adalah:
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.
Ar-Rum ayat 39
Berikutnya adalah ayat al-Quran mengenai zakat dari surat ar-Rum ayat 39. Di dalam surat tersebut dijelaskan mengenai larangan untuk melakukan riba dan memakan harta yang bukan hak-nya. Selain itu, di dalam ayat ini juga disinggung mengenai kewajiban untuk membayar zakat, berikut adalah lafadznya.
وَمَاۤ اٰتَيۡتُمۡ مِّنۡ رِّبًا لِّيَرۡبُوَا۟ فِىۡۤ اَمۡوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرۡبُوۡا عِنۡدَ اللّٰهِۚ وَمَاۤ اٰتَيۡتُمۡ مِّنۡ زَكٰوةٍ تُرِيۡدُوۡنَ وَجۡهَ اللّٰهِ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُضۡعِفُوۡنَ
Wa maaa aataitum mir ribal li yarbuwa fiii amwaalin naasi falaa yarbuu 'indal laahi wa maaa aataitum min zaakaatin turiiduuna wajhal laahi fa ulaaa'ika humul mud'ifuun.
Terjemahan dari ayat Alquran tentang zakat fitrah ini adalah:
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
At-Taubah ayat 35
Surat at-Taubah juga menjelaskan lagi mengenai zakat fitrah dalam ayat 35. Di dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai kewajiban untuk memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang lain. Mereka yang menumpuk harta dan memakan hartanya sendiri, akan dimasukkan dalam neraka jahanam.
يَّومَ يُحۡمٰى عَلَيۡهَا فِىۡ نَارِ جَهَـنَّمَ فَتُكۡوٰى بِهَا جِبَاهُهُمۡ وَجُنُوۡبُهُمۡ وَظُهُوۡرُهُمۡؕ هٰذَا مَا كَنَزۡتُمۡ لِاَنۡفُسِكُمۡ فَذُوۡقُوۡا مَا كُنۡتُمۡ تَكۡنِزُوۡنَ
Yawma yuhmaa 'alaihaa fii naari jahannama fatukwaa bihaa jibaahuhum haazaa maa kanaztum li anfusikum fazuuquu maa kuntum taknizuun.
Terjemahan dari ayat tersebut adalah:
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”
Az-Zariyat ayat 19
Terakhir adalah ayat Alquran tentang zakat fitrah dari surat Az-Zariyat. Di dalam surat tersebut dijelaskan mengenai hak orang miskin untuk mendapatkan harta dari orang lain. Artinya, dalam setiap harta yang dimiliki oleh manusia tersimpan hak harta milik mereka yang miskin dan meminta-minta.
Ayat tersebut memiliki lafadz sebagai berikut:
وَفِىۡۤ اَمۡوَالِهِمۡ حَقٌّ لِّلسَّآٮِٕلِ وَالۡمَحۡرُوۡمِ
Wa fiii amwaalihim haqqul lissaaa'ili walmahruum.
Sedangkan terjemahan dari ayat ini adalah:
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.
Golongan yang Berhak Menerima Zakat
Terdapat golongan yang berhak untuk menerima zakat dalam Islam. Ketika seseorang membayar zakat, mereka bisa langsung menyerahkannya pada 8 golongan ini atau pada amil zakat. Nantinya amil zakat akan membagikan zakat pada 8 golongan yang sudah terpilih, berikut ini adalah 8 golongan tersebut.
Fakir
Merupakan golongan yang tidak memiliki apapun dan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Orang yang fakir digambarkan sebagai mereka yang tidak punya pekerjaan dan tidak punya harta atau tenaga untuk menutupi kebutuhannya sendiri atau keluarganya.
Miskin
Miskin adalah mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Orang yang miskin berbeda dengan orang yang fakir. Namun keduanya termasuk dalam golongan orang yang menerima zakat berdasarkan ayat Alquran tentang zakat fitrah.
Amil
Amil adalah mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat dari pihak yang membayar ke pihak penerima. Amil memiliki syarat tertentu, yakni harus paham agama, sudah baligh dan merupakan laki-laki. Pekerjaan ini diberi imbalan sesuai dengan tugasnya, yakni menerima zakat.
Muallaf
Orang yang baru pertama kali masuk Islam disebut sebagai muallaf, mereka merupakan orang yang baru masuk Islam dan fungsi dari zakat adalah menguatkan iman dan tauhid mereka. Muallaf berhak menerima zakat meskipun ia merupakan orang yang mampu secara harta.
Empat golongan lain yang wajib menerima zakat adalah hamba sahaya atau budak, gharim atau orang yang berhutang untuk hidup, fisabilillah atau mereka yang berjuang di jalan Allah dan terakhir adalah ibnu sabil atau orang yang sedang melakukan perjalanan jauh. Semoga ayat Alquran tentang zakat fitrah diatas dan penjelasannya dapat menambah pengetahuan Anda.