Ayat Alquran tentang menyantuni anak yatim – Anak yatim merupakan anak yang tidak memiliki ayah, Islam melindungi anak yatim yang terbukti dalam ayat Alquran tentang menyantuni anak yatim berikut ini. Anak yatim dilindungi oleh Islam karena mereka kehilangan sumber kasih sayang dari salah satu orang tuanya. Berikut ini adalah ayat dan kewajiban umat Islam terhadap anak yatim.
Ayat Alquran Tentang Menyantuni Anak Yatim
Surat ad-Dhuha ayat 9
Di dalam surat ini dijelaskan mengenai larangan untuk menghardik anak yatim. Larangan tersebut jelas dan wajib dipatuhi oleh semua umat Islam. Umat Muslim juag dilarang berbuat semena-mena terhadap mereka karena perbuatan tersebut akan menyakiti hati mereka.
Lafadz di dalam ayat tersebut adalah:
فَاَمَّا الۡيَتِيۡمَ فَلَا تَقۡهَرۡؕ
Fa am mal yatiima fala taqhar.
Sedangkan terjemahan dari ayat tersebut adalah:
Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
An-Nisa ayat 36
Di dalam ayat Alquran tentang menyantuni anak yatim ini dijelaskan mengenai kewajiban manusia untuk berbuat baik pada anak yatim. Tidak hanya anak yatim, namun juga orang yang miskin, tetangga dekat maupun tetangga yang jauh serta teman sejawat ataupun hamba sahaya.
Ayat tersebut memiliki lafadz sebagai berikut:
وَاعۡبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشۡرِكُوۡا بِهٖ شَيۡــًٔـا ؕ وَّبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا وَّبِذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَ الۡمَسٰكِيۡنِ وَالۡجَـارِ ذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡجَـارِ الۡجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالۡجَـنۡۢبِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُكُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنۡ كَانَ مُخۡتَالًا فَخُوۡرَا
Wa'budullaaha wa laa tusyrikuu bihii syai`aw wa bil-waalidaini iḥsaanaw wa biżil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wal-jaari żil-qurbaa wal-jaaril-junubi waṣ-ṣaaḥibi bil-jambi wabnis-sabiili wa maa malakat aimaanukum, innallaaha laa yuḥibbu mang kaana mukhtaalan fakhuuraa.
Terjemahan dari ayat tersebut adalah:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri
Al-baqarah ayat 177
Ayat Alquran tentang menyantuni anak yatim yang lain terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 177. Di dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai kecintaan Allah kepada manusia yang berbuat baik kepada anak yatim dan membagikan harta mereka kepadanya. Ayat tersebut secara jelas memiliki lafadz sebagai berikut:
لَيۡسَ الۡبِرَّ اَنۡ تُوَلُّوۡا وُجُوۡهَكُمۡ قِبَلَ الۡمَشۡرِقِ وَ الۡمَغۡرِبِ وَلٰـكِنَّ الۡبِرَّ مَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَالۡمَلٰٓٮِٕکَةِ وَالۡكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَۚ وَاٰتَى الۡمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَالۡمَسٰكِيۡنَ وَابۡنَ السَّبِيۡلِۙ وَالسَّآٮِٕلِيۡنَ وَفِى الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّکٰوةَ ۚ وَالۡمُوۡفُوۡنَ بِعَهۡدِهِمۡ اِذَا عٰهَدُوۡا ۚ وَالصّٰبِرِيۡنَ فِى الۡبَاۡسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِيۡنَ الۡبَاۡسِؕ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا ؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُتَّقُوۡنَ
Laisal-birra an tuwalluu wujuuhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa laakinnal-birra man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wal-malaaikati wal-kitaabi wan-nabiyyiin, wa aatal-maala 'alaa ḥubbihii żawil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiina wabnas-sabiili was-saailiina wa fir-riqaab, wa aqaamaṣ-ṣalaata wa aataz-zakaah, wal-muufuuna bi'ahdihim iżaa 'aahaduu, waṣ-ṣaabiriina fil-basaai waḍ-ḍarraai wa ḥiinal-bas, ulaaikallażiina ṣadaquu, wa ulaaika humul-muttaquun.
Untuk terjemahan dari ayat tersebut adalah:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Surat Al-Isra ayat 34
Ayat Alquran tentang menyantuni anak yatim berikutnya adalah surat Al-Isra ayat 34. Di dalam surat tersebut dijelaskan mengenai larangan untuk menggunakan harta yang dimiliki oleh anak yatim. Kecuali Anda menggunakannya untuk hal-hal yang baik sampai mereka dewasa, berikut adalah lafadznya:
وَلَا تَقۡرَبُوۡا مَالَ الۡيَتِيۡمِ اِلَّا بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ حَتّٰى يَبۡلُغَ اَشُدَّهٗۖ وَاَوۡفُوۡا بِالۡعَهۡدِۚ اِنَّ الۡعَهۡدَ كَانَ مَسۡـــُٔوۡلًا
Wa laa taqrabuu maalal yatiimi illaa billatii hiya ahsanu hattaa yablugha ashuddah; wa awfuu bil'ahd, innal 'ahda kaana mas' uulaa.
Sedangkan terjemahan dari ayat tersebut adalah:
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.
Surat Al-Fajr ayat 17
Dijelaskan dalam surat Al-Fajr ayat 17 mengenai kewajiban umat Muslim untuk memuliakan anak yatim. Larangan tersebut dijelaskan dalam bentuk kata negate bahwa mereka yang tidak memuliakan anak yatim akan dibenci oleh Allah, lafadz ayat tersebut adalah:
كَلَّا بَلۡ لَّا تُكۡرِمُوۡنَ الۡيَتِيۡمَۙ
Kallaa bal laa tukrimuunal-yatiim.
Terjemahan dari ayat Alquran tentang menyantuni anak yatim adalah:
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim
Kewajiban Umat Muslim pada Anak Yatim
Selain penjelasan dalam ayat diatas, berikut adalah kewajiban yang sebaiknya dilakukan oleh umat Muslim terhadap anak yatim, diantaranya:
Mengurus dengan Patut
Jika Anda mampu, Anda bisa mengurus anak yatim dan mengasuhnya dengan baik. Mengurus anak yatim harus dilakukan secara patut dan adil, sehingga kehidupan mereka tidak terlantar begitu saja. Setiap anak yatim memiliki hak untuk hidup dan harus diberlakukan sama seperti anak yang lain.
Tidak Membedakannya
Anak yatim juga tidak boleh dibedakan dengan anak yang lain. Jika ini dilakukan maka anak yatim akan merasa terasing dan tidak diterima di lingkungannya. Anak yang yatim bisa Anda ajak bermain dengan anak sebaya lain, berikan pemahaman bahwa anak yatim juga merupakan anak sendiri.
Berikan Harta dan Makanan
Ayat Alquran tentang menyantuni anak yatim kebanyakan menyarankan umat Muslim untuk memberikan sedikit harta dan makanan kepada mereka. Ini akan membantu anak yatim untuk bertahan hidup, sebab mereka seringkali tidak mendapatkan kelayakan yang cukup untuk bertahan hidup.
Perbaiki Rumahnya
Ini pernah dilakukan oleh Nabi Khidir dan Nabi Musa, dengan memperbaiki rumah anak yatim, Anda bisa membantu mereka mendapatkan tempat istirahat yang nyaman. Rumah menjadi salah satu kebutuhan manusia dan anak yatim yang harus terpenuhi.
Demikianlah berbagai ayat Alquran tentang menyantuni anak yatim. Semoga informasi diatas dapat menambah pengetahuan Anda, terutama yang berniat ingin menyantuni anak yatim.