Ayat Alquran tentang nikah – Pernikahan adalah kegiatan yang begitu sakral dan dianggap penting bagi setiap kepercayaan yang ada di dunia ini. Menikah tidak hanya menyatukan dua hati saja, namun kehidupan dua insan tersebut pun akan berubah drastis hingga kematian memisahkan mereka. Inilah beberapa ayat Alquran tentang nikah yang dibahas di dalam agama Islam.
6 Ayat Alquran tentang Pernikahan
Al-Hujurat ayat 13
Ayat Alquran tentang nikah pertama yang bisa diketahui berasal dari surat Al-Hujurat. Surat yang satu ini memiliki penjelasan bahwa setiap manusia akan diciptakan dalam bentuk berpasangan dan tidak ada satu pun yang akan selalu sendirian hingga mati nanti. Karena Allah adalah sosok yang sangat memahami keinginan dan kebutuhan umat-Nya.
يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ
Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir.
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS Al-Hujurat: 13).
Ar-Rum ayat 21
Ayat Alquran tentang nikah ini pastinya sudah tidak asing lagi di mata Anda karena sudah terpampang di seluruh undangan pernikahan bagi masyarakat Indonesia. Ayat yang indah ini memang menjadi petunjuk bagi kita bahwa nantinya akan muncul sosok yang mampu membuat diri ini merasa tenteram tanpa harus khawatir dengan masalah yang berat.
وَمِنۡ اٰيٰتِهٖۤ اَنۡ خَلَقَ لَكُمۡ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ اَزۡوَاجًا لِّتَسۡكُنُوۡۤا اِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُمۡ مَّوَدَّةً وَّرَحۡمَةً ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ
Wa min Aayaatihiii an khalaqa lakum min anfusikum azwaajal litaskunuuu ilaihaa wa ja'ala bainakum mawad datanw wa rahmah; inna fii zaalika la Aayaatil liqawminy yatafakkaruun.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS Ar-Rum: 21).
An-Nur ayat 32
Penggalan surat An-Nur ini menjadi ayat Alquran tentang nikah yang menghendaki seluruh umat muslim untuk menikah. Meskipun menikah memang bukan termasuk ke dalam kewajiban yang harus dilakukan, akan tetapi tentu tidak ada salahnya untuk melaksanakan ibadah sunnah ini agar memperoleh kenyamanan dan ketentraman bagi diri sendiri dan orang yang disayangi.
وَاَنۡكِحُوا الۡاَيَامٰى مِنۡكُمۡ وَالصّٰلِحِيۡنَ مِنۡ عِبَادِكُمۡ وَاِمَآٮِٕكُمۡ ؕ اِنۡ يَّكُوۡنُوۡا فُقَرَآءَ يُغۡنِهِمُ اللّٰهُ مِنۡ فَضۡلِهٖ ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ
Wa ankihul ayaamaa minkum was saalihiina min 'ibaadikum wa imaa'kum; iny-yakuunuu fuqaraaa'a yughni himul laahu min fadlih; wal laahu Waasi'un 'Aliim.
Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui. (QS An-Nur: 32).
An-Nisa ayat 1
Ayat Alquran tentang nikah yang selanjutnya ini menceritakan tentang Allah yang menciptakan manusia dari satu jiwa dan nanti pasti akan memperoleh jodoh. Manusia diberikan misi untuk selalu mengembangbiakkan mereka agar generasi di masa depan tidak berkurang dan bumi pun bisa menjadi hunian manusia dalam waktu yang lama.
يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوۡا رَبَّكُمُ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ نَّفۡسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالًا كَثِيۡرًا وَّنِسَآءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِىۡ تَسَآءَلُوۡنَ بِهٖ وَالۡاَرۡحَامَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيۡبًا
Yaaa aiyuhan naasut taquu Rabbakumul lazii khalaqakum min nafsinw waahidatinw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bas sa minhumaa rijaalan kasiiranw wa nisaaa'aa; wattaqul laahallazii tasaaa 'aluuna bihii wal arhaam; innal laaha kaana 'alaikum Raqiiba.
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (QS An-Nisa: 1).
Al-Fatir ayat 11
Surat Al-Fathir adalah ayat Alquran tentang nikah lainnya yang membahas mengenai proses penciptaan manusia. Sesungguhnya seorang manusia tidak akan bisa terbentuk tanpa adanya campur tangan Allah dan proses ini hanya bisa dilakukan ketika sudah melalui pernikahan. Hal ini menjadi pengingat bagi kita bahwa hanya kepada-Nyalah kita akan kembali kelak.
وَاللّٰهُ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ جَعَلَـكُمۡ اَزۡوَاجًا ؕ وَمَا تَحۡمِلُ مِنۡ اُنۡثٰى وَلَا تَضَعُ اِلَّا بِعِلۡمِه ۚ وَمَا يُعَمَّرُ مِنۡ مُّعَمَّرٍ وَّلَا يُنۡقَصُ مِنۡ عُمُرِهٖۤ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍؕ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌ
Wallaahu khalaqakum min turaabin summa min nutfatin summa ja'alakum azwaajaa; wa maa tahmilu min unsaa wa laa tada'u illaa bi'ilmih; wa maa yu'ammaru mim mu'ammarinw wa laa yunqasu min 'umurihiii illaa fii kitaab; inna zaalika 'alal laahi yasiir.
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. (QS. Al-Fathir: 11)
An-Nisa ayat 21
Surat yang satu ini membahas tentang perjanjian yang sudah dibuat ketika melakukan pernikahan. Jika sudah menikah, maka pastinya tidak boleh mendekati manusia lainnya yang belum menikah karena hal ini termasuk ke dalam bentuk zina yang akan mendapatkan kutukan besar dari Allah sebab Allah sangat membenci hal tersebut.
وَ كَيۡفَ تَاۡخُذُوۡنَهٗ وَقَدۡ اَفۡضٰى بَعۡضُكُمۡ اِلٰى بَعۡضٍ وَّاَخَذۡنَ مِنۡكُمۡ مِّيۡثَاقًا غَلِيۡظًا
Wa kaifa taakhuzuunahuu wa qad afdaa ba'dukum ilaa ba'dinw wa akhazna minkum miisaaqan ghaliizaa.
Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu. (QS An-Nisa: 21).
An-Nahl ayat 72
Ayat yang terakhir menunjukkan kepada kita mengenai kekuasaan Allah dalam menciptakan manusia agar bisa mendapatkan anak dan cucu di kemudian hari. Hal ini dilakukan semata-mata agar mampu mencapai ketenangan hidup, yang pastinya sangat diidam-idamkan oleh banyak orang. Apabila keluarga selalu berkembang dan memiliki banyak sosok yang menemani keseharian kita, maka hidup akan terasa lebih menyenangkan dan tidak akan terasa monoton lagi.
وَاللّٰهُ جَعَلَ لَـكُمۡ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ اَزۡوَاجًا وَّ جَعَلَ لَـكُمۡ مِّنۡ اَزۡوَاجِكُمۡ بَنِيۡنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمۡ مِّنَ الطَّيِّبٰتِؕ اَفَبِالۡبَاطِلِ يُؤۡمِنُوۡنَ وَبِنِعۡمَتِ اللّٰهِ هُمۡ يَكۡفُرُوۡنَۙ
Wallaahu ja'ala lakum min anfusikum azwaajanw wa ja'ala lakum min azwaajikum baniina wa hafadatanw wa razaqakum minat yaiyibaat; afabil baatili yu'minuuna wa bini'matil laahi hum yakkfuruun.
Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah? (QS. An-Nahl: 72).
Demikian beberapa ayat Alquran tentang nikah yang bisa Anda baca dan menenangkan hati jika jodoh memang belum terlihat hingga saat ini. Menikah bukanlah perkara yang sepele, karena itulah kita harus mempertimbangkannya dengan penuh hati-hati agar pilihan yang kita tentukan tidak membawa kerugian dan orang yang kita ajak menikah memang sosok yang tepat untuk membantu meraih pahala demi hidup di surga nanti.