Ucapan belasungkawa islami khusnul khotimah – Dalam agama Islam, mengucapkan belasungkawa kepada orang lain yang sedang berduka karena kehilangan orang terdekat termasuk salah satu bentuk kepedulian.
Ucapan belasungkawa islami khusnul khotimah tidak sembarang ucapan turut berduka cita saja, namun di dalam ucapan tersebut mengandung doa tertentu supaya orang-orang yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.
Rasa duka mendalam yang dirasakan oleh orang lain bermakna luas karena tidak hanya kehilangan orang terdekat selama-lamanya.
Namun, juga memiliki makna seperti sedang tertimpa musibah bencana alam misalnya gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya.
Dengan mengucapkan ucapan belasungkawa tersebut, bisa menjadi bukti bahwa Anda peduli dengan sesama.
Ucapan Belasungkawa Islami Khusnul Khotimah Sebagai Bentuk Kepedulian
Agama Islam mengajarkan supaya manusia selalu peduli terhadap sesama. Bentuk kepedulian bisa diwujudkan dalam berbagai hal.
Salah satunya adalah dengan mengucapkan belasungkawa terhadap orang lain yang sedang tertimpa musibah maupun ditinggal orang terdekat selama-lamanya.
Ucapan tersebut sangat berarti bagi orang lain sehingga bisa diucapkan secara langsung, pesan, atau telepon.
Dengan mengucapkan ucapan belasungkawa islami khusnul khotimah, harapannya orang lain akan merasa lebih tenang dan kesedihan yang sedang dirasakannya akan berkurang.
Sehingga Anda sebaiknya tidak menambah ucapan lain yang sekiranya dapat membuat perasaan orang yang tengah berduka tersinggung atau tidak enak didengar.
Ucapan belasungkawa dalam agama Islam yang populer di kalangan masyarakat adalah innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Ucapan tersebut berasal dari potongan ayat dalam Al-Qur’an tepatnya surah Al-Baqarah ayat 156 yang tidak hanya diucapkan ketika mendengar kabar duka ada orang meninggal dunia saja, namun juga ketika mendengar ada orang yang tertimpa musibah.
Ucapan innalillahi wa inna ilaihi raji’un mengandung makna bahwa semua makhluk merupakan milik Allah SWT.
Apabila seorang muslim sedang ditimpa musibah dan ia bersabar serta mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji’un, maka pahala akan diberikan oleh Allah SWT kepada orang tersebut.
Hanya kepada Allah lah semua manusia akan kembali. Makna ucapan belasungkawa islami khusnul khotimah juga menjadi petunjuk bahwa segala cobaan dan musibah merupakan kehendak Allah SWT. Berikut lafadz potongan surah Al-Baqarah ayat 156 dengan artinya :
الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ
Allaziina izaaa asaabathum musiibatun qooluuu innaa lillaahi wa innaaa ilaihi raaji'uun
Artinya : (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Sementara itu, potongan kalimat innalillahi wa inna ilaihi raji’un dari surah Al-Baqarah ayat 156 tersebut mengandung arti “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali”.
Meskipun hanya potongan surah, namun mengandung makna yakni dunia dan seisinya merupakan milik Allah SWT. Oleh karena itu manusia tidak dapat menuntut apa saja yang merupakan kehendak Allah SWT.
Keutamaan Ucapan Belasungkawa Islami Khusnul Khotimah
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un tidak hanya diucapkan ketika mendengar kabar duka cita orang meninggal maupun ketika mendengar kabar musibah.
Keadaan tersebut biasanya diucapkan ketika musibah menimpa orang lain maupun diri Anda sendiri. Ucapan belasungkawa islami khusnul khotimah ini juga dapat diucapkan ketika mengingat kejadian musibah yang pernah menimpa.
Meski kejadian tersebut sudah berlalu sangat lama namun Anda bisa mengucapkan innalillahi wa inna lillahi raji’un ketika mengingatnya.
Sebagian besar masyarakat mengucapkan kalimat tersebut hanya ketika mendengar adanya musibah besar maupun kabar orang meninggal saja, namun musibah yang ringan sekalipun seperti jari tertusuk duri juga disarankan untuk mengucapkan kalimat tersebut.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un termasuk ucapan yang mempunyai beberapa keutamaan untuk kehidupan masyarakat beragama muslim.
Ucapan ini menjadi wujud pengingat diri pada Allah SWT sekaligus perintah untuk manusia agar selalu tabah dan sabar ketika mendapatkan cobaan maupun musibah yang tidak terduga sekalipun. Keutamaan ucapan belasungkawa islami khusnul khotimah :
Sebagai penguat hati agar tetap bersikap tegar saat sedang tertimpa musibah
Ketegaran hati akan dirasakan oleh orang-orang yang tertimpa musibah karena memang setiap musibah maupun cobaan adalah kehendak Allah SWT.
Tidak ada manusia yang bisa menghentikan apa saja yang sudah menjadi ketetapan-Nya. Dengan bersikap tegar, maka kesedihan tidak akan dirasakan berlarut-larut.
Supaya hati tetap kuat dan mengutamakan kesabaran ketika musibah sedang menimpa
Ucapan ini secara tidak langsung bisa membuat hati tetap selalu kuat saat menghadapi musibah yang sedang menimpa.
Musibah bisa berarti bencana alam maupun ditinggalkan oleh orang terdekat. Sabar adalah sifat yang dimiliki oleh setiap orang yang bisa menerima segala ketetapan yang sudah digariskan oleh Allah SWT.
Saat musibah menghampiri, manusia sebaiknya lebih ikhlas menghadapinya
Ucapan belasungkawa islami khusnul khotimah juga membuat seorang muslim merasa ikhlas ketika menghadapi sebuah musibah.
Hal ini dikarenakan ucapan innalillahi wa inna ilaihi raji’un diucapkan oleh orang lain dan juga diri sendiri yang sedang tertimpa musibah.
Setiap ketentuan dari Allah telah digariskan sejak ruh ditiupkan dalam janin yang dikandung seorang ibu.
Rasa susah dan beban di hari terasa ringan saat ditimpa musibah
Mengucapkan kalimat innalillahi wa inna ilaihi raji’un dapat membantu meringankan rasa susah dan beban yang dirasakan seseorang ketika sedang ditimpa musibah.
Dengan mengucapkan kalimat tersebut, Anda akan lebih legowo saat musibah menghampiri. Sehingga segala kesusahan maupun beban akan terasa lebih ringan.
Bacaan Doa untuk Ucapan Belasungkawa Islami Khusnul Khotimah
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un adalah kalimat yang diucapkan ketika pertama kali mendengar kabar duka maupun kabar soal musibah.
Khusus untuk bacaan doa yang diucapkan ketika mendengar kabar duka orang meninggal, ada satu bacaan umum dan dua bacaan yang masing-masing dibacakan untuk orang laki-laki yang meninggal (almarhum) dan orang perempuan yang meninggal (almarhumah).
Doa untuk orang meninggal bacaan umum
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘aafihi, wa‘fu ‘anhu.
Artinya, “Ya Allah, ampunilah dia (jenazah), rahmatilah dia, berilah dia kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya.”
Untuk almarhum
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’ madkhola hu waghsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa ‘aidz hu min ‘adzaabil qobri wa fitnati hi wa min ‘adzaabin naar.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka.“
Untuk almarhumah
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيِرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Allaahummaghfir laha warham ha wa’aafi ha wa’fu anha wa akrim nuzula ha wa wassi’ madkhola ha waghsil ha bil maa-i wats-tsalji wal barodi wa naqqi ha minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danasi wa abdil ha daaron khoiron min daari ha wa ahlan khoiron min ahli ha wazaujan khoiron min zaoji ha wa adkhil hal jannata wa ‘aidz ha min ‘adzaabil qobri wafitnati hi wa min ‘adzaabin naar.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka.“
Oleh karena itu, ucapan belasungkawa islami khusnul khotimah untuk amarhum dan almarhumah berbeda.