Mad silah qasirah adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang berkaitan dengan panjang atau pendeknya suatu huruf dalam bacaan Al-Quran.

Hukum ini berlaku ketika huruf qasirah (pendek) bertemu dengan huruf yang mengikuti.
Pengertian Mad Silah Qasirah

Mad silah qasirah terjadi ketika huruf qasirah, seperti huruf alif, wawu, atau ya, bertemu dengan huruf yang mengikuti.
Dalam hukum tajwid, ada dua jenis mad silah qasirah, yaitu mad silah qasirah muttasilah dan mad silah qasirah munfasilah.
Mad silah qasirah muttasilah terjadi ketika huruf qasirah bertemu dengan huruf yang mengikuti tanpa adanya henti (wasl).
Sementara itu, mad silah qasirah munfasilah terjadi ketika huruf qasirah bertemu dengan huruf yang mengikuti setelah adanya henti.
Hukum Tajwid Mad Silah Qasirah
Dalam hukum tajwid mad silah qasirah, huruf qasirah akan dibaca secara pendek atau singkat. Pengucapan huruf qasirah yang singkat ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan keindahan bacaan Al-Quran.
Dalam melafalkan mad silah qasirah, harus diperhatikan bahwa panjang dan pendeknya suara harus dijaga dengan tepat.
Contoh Mad Silah Qasirah dalam Al-Quran

Berikut ini beberapa contoh mad silah qasirah dalam Al-Quran yang perlu kita perhatikan:
Surat Al-Fatihah ayat 1
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
“Bismillahirrahmanirrahim.”
Pada ayat ini, huruf alif pada kata “بِسۡمِ” merupakan contoh mad silah qasirah muttasilah. Huruf alif bertemu dengan huruf sin tanpa adanya henti (wasl). Sehingga, pembacaannya adalah “bismi” dengan huruf alif yang pendek.
Surat Al-Ma’un ayat 4
فَوَيۡلٌ۬ لِّلۡمُصَلِّينَ
“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat.”
Pada ayat ini, huruf wawu pada kata “فَوَيۡلٌ۬” merupakan contoh mad silah qasirah munfasilah. Huruf wawu bertemu dengan huruf ya setelah adanya henti. Sehingga, pembacaannya adalah “fawaylun” dengan huruf wawu yang pendek.
Surat Al-Mutaffifin ayat 1
وَيۡلٌ لِّلۡمُطَفِّفِيۡ
“Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!”
Pada ayat ini, huruf ya pada kata “فَيۡلٌ۬” merupakan contoh mad silah qasirah muttasilah. Huruf ya bertemu dengan huruf lam tanpa adanya henti. Sehingga, pembacaannya adalah “faylun” dengan huruf ya yang pendek.
Surat Al-Lahab ayat 4
وَٱمۡرَأَتُهُ ۥ حَمَّالَةَ ٱلۡحَطَبِ
“Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar.”
Pada ayat ini, huruf wawu pada kata “حَمَّالَةَ” merupakan contoh mad silah qasirah munfasilah. Huruf wawu bertemu dengan huruf ta setelah adanya henti. Sehingga, pembacaannya adalah “hammaalata” dengan huruf wawu yang pendek.
Surat An-Nisa ayat 77
اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ قِيۡلَ لَهُمۡ كُفُّوۡۤا
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang)'”
Pada ayat ini, huruf ya pada kata “قِيلَ” merupakan contoh mad silah qasirah muttasilah. Huruf ya bertemu dengan huruf lam tanpa adanya henti. Sehingga, pembacaannya adalah “qila” dengan huruf ya yang pendek.
Contoh-contoh tersebut menggambarkan penggunaan mad silah qasirah dalam Al-Quran. Dalam membaca Al-Quran, kita perlu memperhatikan panjang dan pendeknya huruf qasirah untuk menjaga keindahan dan kesesuaian dengan aturan tajwid.
Dengan memahami dan melaksanakan hukum tajwid, kita dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar, serta menghormati kalam Allah SWT.
Pentingnya Mad Silah Qasirah dalam Tajwid
Penerapan mad silah qasirah dalam tajwid merupakan bagian penting untuk melafalkan Al-Quran dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Dengan memperhatikan hukum bacaan mad silah qasirah, kita dapat memperoleh bacaan yang indah, melengkapi kaidah tajwid, dan menghormati keaslian makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran.
Penting bagi kita untuk belajar dan berlatih membaca mad silah qasirah secara benar. Hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan contoh-contoh dalam Al-Quran, memperhatikan pengajaran dari guru tajwid yang kompeten, serta berlatih secara konsisten.
Dengan ketekunan dan niat yang ikhlas, kita dapat meningkatkan keterampilan dalam membaca Al-Quran dengan baik dan menghormati aturan tajwid yang telah ditetapkan.
Selain itu, pemahaman tentang mad silah qasirah juga dapat membantu kita dalam memahami makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran.
Dengan melafalkan huruf-huruf qasirah secara benar, kita dapat menghormati kalam Allah SWT, menjaga kemurnian pesan-Nya, serta memperoleh manfaat spiritual yang mendalam.
Dalam perjalanan kita dalam mempelajari tajwid, marilah kita menjaga niat yang ikhlas, kesabaran, dan konsistensi dalam belajar.
Menghafal contoh-contoh mad silah qasirah dalam Al-Quran juga dapat membantu memperkuat pemahaman dan keterampilan kita dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Dalam mengaplikasikan mad silah qasirah dalam tajwid, kita juga perlu menghindari kesalahan dalam melafalkan huruf-huruf qasirah.
Kesalahan dalam pengucapan dapat mempengaruhi makna dan keindahan bacaan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berusaha memperbaiki dan memperbaiki kualitas bacaan kita melalui pengamatan, koreksi, dan latihan yang terus-menerus.
Akhir Kata
Dalam kesimpulannya, mad silah qasirah merupakan salah satu hukum bacaan dalam tajwid yang penting untuk diperhatikan dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Dengan memperoleh pemahaman yang baik tentang hukum, cara membaca, dan contoh-contoh mad silah qasirah, kita dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran dengan kualitas yang lebih baik, menjaga keaslian makna ayat-ayat suci, serta mendapatkan manfaat spiritual yang mendalam.
Semoga artikel ini dapat membantu memperluas pengetahuan dan pemahaman kita tentang mad silah qasirah dalam tajwid.