Ayat Alquran tentang ghibah – Ghibah seringkali disebut sebagai kegiatan yang sangat merugikan dan berpotensi untuk memutuskan hubungan diantara manusia yang sebelumnya baik-baik saja. Kegiatan ini juga biasanya disebut sebagai gosip dan Islam sangat melarang kegiatan ini. Berikut adalah beberapa ayat Alquran tentang ghibah dan beberapa kerugian yang diperoleh jika melakukannya.
5 Ayat Alquran yang Membahas tentang Ghibah
Al-Maidah ayat 8
Ayat Alquran tentang ghibah yang pertama berasal dari surat Al-Maidah. Dalam surat yang satu ini, muslim diberi nasihat untuk selalu menegakkan kebenaran dan keadilan dan dilarang untuk membenci satu sama lain hingga berperilaku yang tidak adil. Jika memang tidak menyukai orang lain, maka tidak perlu membenci secara berlebihan terlebih hingga menceritakan aibnya dengan orang lain.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُوۡنُوۡا قَوَّا امِيۡنَ لِلّٰهِ شُهَدَآءَ بِالۡقِسۡطِ ۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَاٰنُ قَوۡمٍ عَلٰٓى اَ لَّا تَعۡدِلُوۡا ؕ اِعۡدِلُوۡا هُوَ اَقۡرَبُ لِلتَّقۡوٰى وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ
Surat Al-Maidah ayat 8 latin:
"Yaaa aiyuhal laziina aamaanuu kuunuu qawwaa miina lillaahi shuhadaaa'a bilqist, wa laa yajrimannakum shana aanu qawmin 'alaaa allaa ta'diluu; i'diluu; huwa aqrabu littaqwaa wattaqul laah; innal laaha khabiirum bimaa ta'maluun."
Arti surat Al-Maidah ayat 8:
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Al-Hujurat ayat 12
Dalam ayat Alquran tentang ghibah yang selanjutnya ini, Allah menghimbau hamba-Nya untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti berprasangka atau mencurigai orang lain hingga berusaha untuk menggunjing seseorang. Bahkan, Allah menjelaskan bahwa perilaku ghibah ini dianggap begitu menjijikan seperti diumpamakan kita memakan bangkai saudara sendiri.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
Surat Al-Hujurat ayat 12 latin:
"Yaa ayyuhallaziina aamanujtanibu kasiiram minaz-zanni inna ba'daz-zanni ismuw wa laa tajassasu wa laa yagtab ba'dukum ba'daa, a yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhiihi maitan fa karihtumuh, wattaqullaah, innallaaha tawwaabur rahiim."
Arti surat Al-Hujurat ayat 12:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Al-Ahzab ayat 58
Surat Al-Ahzab juga termasuk ke dalam ayat Alquran tentang ghibah yang melarang untuk menyakiti orang lain tanpa ada kesalahan apapun. Tindakan yang satu ini akan beresiko untuk menyebarkan kekurangan yang dimiliki orang lain padahal Allah selalu menutupi hal itu. Selain itu, dosa orang yang menjadi gunjingan akan berkurang dan memperoleh pahala yang lebih besar.
وَالَّذِيۡنَ يُؤۡذُوۡنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتِ بِغَيۡرِ مَا اكۡتَسَبُوۡا فَقَدِ احۡتَمَلُوۡا بُهۡتَانًا وَّاِثۡمًا مُّبِيۡنًا
Surat Al-Ahzab ayat 58 latin:
"Wallaziina yu'zuunal mu'miniina almu'manaati bighairi mak tasabuu faqadih tamaluu buhtaananw wa ismam mubiinaa."
Arti surat Al-Ahzab ayat 58:
“Dan orang-orang yang menyakiti kaum beriman, dari kalangan laki-laki dan perempuan, tanpa adanya kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya orang-orang itu telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”
An-Nur ayat 19
Ayat Alquran tentang ghibah juga bisa ditemukan di dalam surat An-Nur, ayat ini memberi informasi bahwa perilaku ghibah yang membicarakan mengenai kekurangan orang lain tidak hanya dicatat sebagai amal buruk oleh malaikat saja. Namun, nantinya dia yang melakukan ghibah juga akan disiksa di dunia dan di akhirat.
اِنَّ الَّذِيۡنَ يُحِبُّوۡنَ اَنۡ تَشِيۡعَ الۡفَاحِشَةُ فِى الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌۙ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ
Surat An-Nur ayat 19 latin:
"Innal laziina yuhibbuuna an tashii'al faahishatu fil laziina aamanuu lahum 'azaabun aliimun fid dunyaa wal Aakhirah; wallaahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun."
Arti surat An-Nur ayat 19:
“Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat.”
Qaf ayat 18
Ayat Alquran tentang ghibah yang terakhir ini mengingatkan umat Islam untuk senantiasa berhati-hati terhadap apa saja yang keluar dari mulutnya, terlebih jika berpotensi mengandung keburukan atau tercela. Perilaku untuk senantiasa berhati-hati ketika berbicara ini harus selalu diingat sebab di sekitar kita akan ada malaikat yang selalu siaga untuk mencatat segala kesalahan.
مَا يَلۡفِظُ مِنۡ قَوۡلٍ اِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيۡبٌ عَتِيۡدٌ
Surat Qaf ayat 18 latin:
"Maa yalfizu min qawlin illaa ladaihi raqiibun 'atiid."
Arti surat Qaf ayat 18:
“Tiada suatu ucapan apapun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
Azab Melakukan Ghibah
Termasuk ke Dalam Dosa Besar
Ghibah ini termasuk ke dalam golongan dosa besar yang tidak boleh dilakukan oleh umat Islam. Meskipun tampak sepele, namun dosa yang diperoleh pihak yang melakukan ghibah akan berujung pada siksaan yang sangat kejam di hari akhir nanti.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?”
Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589)
Dosanya Lebih Besar dari Berzina
Zina termasuk ke dalam dosa yang besar namun ghibah jauh lebih besar. Hal ini sesuai dengan hadist seperti berikut.
“Ghibah itu (dosanya) lebih berat dari (dosa) zina. Ditanyakan (pada Nabi): Bagaimana mungkin? Nabi menjawab: Lelaki yang berzina lalu bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. Sedangkan pelaku ghibah dosanya tidak akan diterima kecuali ia dimaafkan oleh yang dighibahi.” (H.R. Thabrani).
Itulah ayat Alquran tentang ghibah yang bisa Anda ketahui. Semoga kita selalu berada dalam jalan yang benar dan menghindari kegiatan tercela ini.